Jumat, 13 Februari 2015

KONDISI INDONESIA SAAT INI

Menurut saya masyarakat Indonesia saat ini sangat buruk pada masa sekarang terutama di Era globalisasi kini telah merambah masuk di semua sektor kehiupan bangsa indonesia, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap budaya berfikir masyarakat indonesia. Saat ini pola berfikir masyarakat indonesia yang cenderung (tidak seluruhnya) tlah banyak mengarah pada budaya-budaya barat yang notabane cenderung mencontoh pada perilaku yang negatif. Budaya tersebut tercermin dengan menjadikan budaya barat sebagai sebuah patron dari kemajuan peradaban berfikir manusia. Banyak saat ini generani muda yang meniru pola kehidupan barat, dengan berbagai gaya dan perilakunya yang negatif dalam kehiodupan sehari, atau saat ini dikenal dengan sebutan “anak gaul” dimanakan idedalisme kita saat globalisasi merambah masuk dalam sistem kehidupan kita, apakah ini bentuik dari memudarnya pola berfikir generasi muda sebagai penerus bangsa.
Era globalisasi memang tidak bisa di justification selalu membawa dampak yang negatif bagi kita, namun dalam hal ini menurut saya eksistensi dari globalisasi tersebut lebih dominan kearah negatif, banayk contoh kasus yang dapat kita temukan, yaitu : maraknya seks bebas dilalangan remaja , yang saat ini dianggap bukan hal yang tabu lagi, perkembangan poirnografi yang dengan kemajuan teknologi yang canggih banyak dikonsumsi oleh anak dibawah umur dengan bebas dan mudah, tingkat peggunaan obat-obat terlarang yang sanagt memperhatikan. Kita sebagai negara dunia ketiga dijadika objek pasar dari penjualan obet terlarang internasional.
Oleh karena itulah kitaa perlu membangun kemvbali pondasi pla berfikir kitya, sebagai pengemban tugas berat penerus cita-cita bangsa yang beradab sesuai dengan perilaku kita sebagai orang timur. Langkah awal yang harus dilakukan menurut saya adalah coba kita gali terlebih dahulu npotensi-potensi yang terdapat pada banga kita, masih banyak potensi yang belum kita gali, yang sebenarnya hal tersebut sanagt berpengaruh bagi kita untuk tetap menjaga dan melestarikan eksistensi kultur sosial budaya bangsa indonesia, jangan jadikan budaya barat(dalam hal ini masuk melalui era globalisasi) sebagai patron pola berfikir, karena dari pola berfikir inilah nantinya perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari secara akan tidak akan terpengaruh dengan pola kehidupan buddaya barat yang bebas. Tunjukkaan bahwa kita sebagi bangsa yang besarf dengan keaneka ragaman kultur sosial budaya mampu bersaing dengan mereka, dengan menerapkan pola fikir kritis.
Era globalisasi kini telah merambah masuk di semua sektor kehiupan bangsa indonesia, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap budaya berfikir masyarakat indonesia. Saat ini pola berfikir masyarakat indonesia yang cenderung (tidak seluruhnya) tlah banyak mengarah pada budaya-budaya barat yang notabane cenderung mencontoh pada perilaku yang negatif. Budaya tersebut tercermin dengan menjadikan budaya barat sebagai sebuah patron dari kemajuan peradaban berfikir manusia. Banyak saat ini generani muda yang meniru pola kehidupan barat, dengan berbagai gaya dan perilakunya yang negatif dalam kehiodupan sehari, atau saat ini dikenal dengan sebutan “anak gaul” dimanakan idedalisme kita saat globalisasi merambah masuk dalam sistem kehidupan kita, apakah ini bentuik dari memudarnya pola berfikir generasi muda sebagai penerus bangsa.
Era globalisasi memang tidak bisa di justification selalu membawa dampak yang negatif bagi kita, namun dalam hal ini menurut saya eksistensi dari globalisasi tersebut lebih dominan kearah negatif, banayk contoh kasus yang dapat kita temukan, yaitu : maraknya seks bebas dilalangan remaja , yang saat ini dianggap bukan hal yang tabu lagi, perkembangan poirnografi yang dengan kemajuan teknologi yang canggih banyak dikonsumsi oleh anak dibawah umur dengan bebas dan mudah, tingkat peggunaan obat-obat terlarang yang sanagt memperhatikan. Kita sebagai negara dunia ketiga dijadika objek pasar dari penjualan obet terlarang internasional.
Oleh karena itulah kitaa perlu membangun kemvbali pondasi pla berfikir kitya, sebagai pengemban tugas berat penerus cita-cita bangsa yang beradab sesuai dengan perilaku kita sebagai orang timur. Langkah awal yang harus dilakukan menurut saya adalah coba kita gali terlebih dahulu npotensi-potensi yang terdapat pada banga kita, masih banyak potensi yang belum kita gali, yang sebenarnya hal tersebut sanagt berpengaruh bagi kita untuk tetap menjaga dan melestarikan eksistensi kultur sosial budaya bangsa indonesia, jangan jadikan budaya barat(dalam hal ini masuk melalui era globalisasi) sebagai patron pola berfikir, karena dari pola berfikir inilah nantinya perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari secara akan tidak akan terpengaruh dengan pola kehidupan buddaya barat yang bebas. Tunjukkaan bahwa kita sebagi bangsa yang besarf dengan keanekaragaman kultur sosial budaya mampu bersaing dengan mereka, dengan menerapkan pola fikir kritis.


https://bdulh50.wordpress.com/2013/10/30/kondisi-indonesia-saat-inimenurut-saya-masyarakat-indonesia-saat-ini-sangat-buruk-pada-masa-sekarang-terutama-di-era-globalisasi-kini-telah-merambah-masuk-di-semua-sektor-kehiupan-bangsa-indonesia-ya/

Kamis, 01 Januari 2015

Focus Group Discussion Sekolah Kebangsaan

Focus Group Discussion III
Tema : Dinamika Politik & Kontrol legislator Untuk Kepentingan Rakyat
Pemateri : Ir.H.Farouk M Betta, MM (Ketua DPRD Kota Makassar)

Focus Group Discussion IV
Tema : Posisi MPR Dalam Mengawal Kepentingan Rakyat Demi Ketahanan Bangsa
Pemateri : H.Zulkifli Hasan, SE, MM (Ketua MPR RI 2014-2019)

FGD III Sekolah kebangsaan



FOTO: Ketua DPRD Makassar Pembicara Diskusi Sekolah Kebangsaan
Minggu, 28 Desember 2014 20:27 WITA


TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
ketua DPRD Kota Makassar, Farouk M Betta dan Penggagas Sekolah Kebangsaan, Arqam Azikin di Warkop OGI Kompleks Ramayana, Minggu (28/12/2014). 
TRIBUN-TIMUR.COM - Puluhan mahasiswa lintas kampus menghadiri Fokus Group Discussion (FGD) yang diadakan Sekolah Kebangsaan di Warkop OGI Kompleks Ramayana, Minggu (28/12/2014).
Hadir sebagai pembicara yakni ketua DPRD Kota Makassar, Farouk M Betta dan Penggagas Sekolah Kebangsaan, Arqam Azikin.(*)
Sumber : http://makassar.tribunnews.com/2014/12/28/foto-ketua-dprd-makassar-pembicara-diskusi-sekolah-kebangsaan